Sabtu, 26 November 2011

RESENSI NOVEL SELAMANYA CAPPUCINO

Data publikasi :
·         Judul                              : Selamanya Cappucino
·         Penulis                            : Winny Shen
·         Penerbit                         : Restu Agung
·         No./Tgl./Website          : 2007
·         No. Halaman                  : 158 Halaman
·         Tema                                : Persahabatan, perhatian, rasa sayang dan kesabaran akan menumbuhkan rasa cinta dan cinta itu tidak harus memiliki.


Sinopsis:

 Mata Ryo terpaku saat pertama klali melihat Andin gadis cantik dan sexy yang ditemui saat membeli cappucino dengan segala rayuan gombalnya mereka jadian (berpacaran). Tapi kepergian Ryo ke Amerika membuat Ryo menduakan cinta Andini. saat Andini terpuruk, Dave selalu berusaha menyatukan cinta mereka kembali. Dave adalah sahabat Ryo, padahal Dave juga telah mencintai Andin tapi dia sadar kalau Ryo juga mencintai Andin. Andin merasakan cintanya telah bercabang. Jadi andin harus memilih salah satu.
“ gue mesti pilih yang mana….?”
“gue ga boleh punya cinta dalah satu hati…?”
“gue harus menemukan cinta sejati gue…”
Setelah lama berjalan hubungan cinta mereka ternyata Andini sadar kalau cinta dia yang sesungguhnya ada pada Dave. Tapi takdir berkata lain, saat Andini ingin menyatukan cintanya pada Dave saat itu pula Andini harus menerima kenyataan pahit kalau Dave telah pergi untuk selamanya karena kecelakaan. Cinta sejati Andini ternyata adalah Dave, meski maut telah memisahkan mereka tetapi cinta mereka hidup abadi.
“Rasa cinta itu datang dengan sendirinya, dan selalu memang penyesalan datang terlambat.”

Keunggulan:
Banyak hal- hal yang menarik dan pelajaran yang dapat kita ambil dari novel tersebut. Karakter tokohnya juga tidak monoton. Bahasa yang digunakan bahasa anak muda sehingga penyampaian cerita dapat dengan mudah di pahami oleh pembaca. Dari segi fisik keunggulan buku ini yaitu dengan cover yang sangat menarik dan kerta cukup bagus dengan tulisan yang besar-besar.

     Kelemahan

Bahasa yang digunakan atau yang ditulis oleh sang pembuat menggunakan bahasa yang kurang baku dan ceritanya masih belibet atau kurang jelas.



 Pendapat akhir

Menurut saya seharusnya meskipun novel ini menceritakan suatu kisah mengenai cinta atau kisah cinta seorang remaja namun alangkah baiknya bahasa yang digunakan harus baku dan tidak kaku. Peran orang tua dalam cerita novel ini kurang.

Minggu, 06 November 2011

Tugas Bahasa Indonesia ke-2

NAMA: ARUMTIAS NUGRAHENI
NPM: 12109140
KELAS: 3 KA 26


cerpen:
Bantal Guling Shasa





Libur telah tiba..!
Libur telah tiba..!
Horee.. !
Horee.. !
Horee..!
Bagi Shasa, saat liburan itu menyenangkan. Tidak ke sekolah. Tidak mengerjakan PR. Tidak mengerjakan tugas. Bisa main games. Nonton film kartun kesayangan. Main bersama teman. Pokoknya asyiiikk..!
Tambah mengasyikkan lagi bila bisa berlibur mengunjungi tempat-tempat wisata . Apalagi bila tempat yang dikunjungi itu berada di luar kota. Waahh.. ada banyak pengalaman seru yang menanti. Mulai dari perjalanan itu sendiri, mengunjungi obyek wisata sampai menikmati makanan khas daerah setempat.
Naahh.. baru saja papa menyampaikan berita bahwa liburan kali ini papa, mama dan Shasa akan berlibur ke Yogyakarta. Di sana mereka akan mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta. Mereka juga akan berwisata alam ke Kaliadem dan wisata agro Salak Pondoh. Shasa melonjak gembira mendengarnya dan spontan menghadiahi papa sebuah kecupan. Namun sejurus kemudian Shasa terdiam.
“Lohh.. ada apa, Sha?” tanya papa heran.
“Nanti kita menginap di hotel ya, Pa?” tanya Shasa.
“Iya,” jawab papa. “Hotelnya bagus loh, Sha. Ada kolam renangnya. Kamarnya juga besar. Shasa gak suka menginap di hotel?”
Bantal GulingSesaat Shasa tampak ragu-ragu sebelum akhirnya berkata, “Suka siiihh.. Tapi Shasa lebih suka bobo di rumah, Pa. Habis, di hotel gak ada bantal gulingnya... Shasa kan gak bisa bobo kalau gak memeluk bantal guling.”
Papa berpandangan dengan mama kemudian tertawa terbahak-bahak.
“Ihhh… kok malah tertawa sih?” Shasa merajuk. Bibirnya mengerucut. Pipinya yang tembem semakin membulat karenanya.
“Untung kali ini kita ke pergi ke Yogya mengendarai mobil. Jadi bisa bawa bantal guling dari rumah. Coba kalau kita perginya naik pesawat. Wahhh.. apa tidak repot membawa bantal guling?” kata papa menggoda Shasa.
“Eh, iya juga ya..” gumam Shasa sambil merenung.
“Begini saja, kalau sedang jalan-jalan, Shasa bobonya sambil memeluk mama sebagai ganti bantal guling,” kata mama.
“Ihhh… Mama.. ada-ada saja deh,” mendengar kata-kata mama, Shasa kembali cemberut.
“Ya sudah kalau Shasa gak mau, papa saja deh yang memeluk mama.” Papa berkata sambil beranjak dari duduknya.
“Ihhh.. Papa geniiitt..” teriak Shasa sambil tertawa-tawa.
Mulai sekarang Shasa akan berlatih supaya tidak terlalu tergantung pada bantal guling. Benar juga yang dikatakan papa. Akan merepotkan bila bepergian pakai pesawat dan membawa bantal guling J




kata
Perbaikan
alasan
PR
Pekerjaan rumah
Kata PR merupakn singkatan, yang tidak sesuai dengan diksi karena bahasa tersebut merupakan bahasa pergaulan anak anak dan merupakan singkatan yang di buat sendiri.
Bisa
Dapat
Kurang pas dalam pemakaian kata dan tidak baku.
Nonton
menonton
Pada awal kalimat lebih tepat menggunakan kata kerja.
asyiiikk
asyik
Dalam penilisan kata asyik ditulis secara berlebihan
spontan
langsung
Dalam penggunaan kata spontan tidak baku.
gak
tidak
Penggunaaan kata ‘gak’ kurang tepat, karna bukan bahasa baku, biasanya di ucapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam suasana non formil.
bobo
tidur
Bobo adalah bahasa tidak baku, biasanya digunakan oleh anak kecil.
Habis
karna
Penggunaan kata habis seharusnya dig anti karna agar konteks kalimatnya lebih tepat dan lebih baku.