Jumat, 29 Juni 2012


BAHASA INDONESIA 2 
TUGAS 3
NAMA: ARUMTIAS NUGRAHENI
KELAS: 3 KA 26
NPM: 12109140
DOSEN: BUDI SANTOSO



Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. 
Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
b) Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
b) Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.


Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan premis mayor dan premis minor. Subjek pada kesimpulan itu merupakan term minor. Term menengah menghubungkan term mayor dengan term minor dan tidak boleh terdapat pada kesimpulan. Perlu diketahui, term ialah suatu kata atau kelompok kata yang menempati fungsi subjek (S) atau predikat (P).
Contoh:
(1) Semua cendekiawan adalah manusia pemikir
(2) Semua ahli filsafat adalah cendekiawan
(3) Semua ahli filsafat adalah manusia pemikir.

Term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau beberapa kata.
Misal : Istilah “biologi” yang terbentuk dari dua suku kata yaitu “bios” dan “logos”. Ide atau konsep yang terkandung dalam dua rangkaian kata itu disebut sebagai pengertian atau apa yang dimaksud dengan istilah “biologi”. Sedangkan istilah “biologi” itu adalah term.
Kata “manusia”, dalam gambaran kita bila orang menyebut “manusia”, telah tergambar dalam akal budi tentang apa yang ditunjukkan dengan kata”manusia” itu. Gambaran inilah yang disebut sebagai pengertian, sedangkan kata “manusia” yang merupakan ekspresi dari dari pengertian itu disebit dengan term.
Jadi ekspresi pengertian dalam bentuk kata atau beberapa kata disebut term.
Term sebagai ungkapan pengertian, jika terdiri dari satu kata atau satu istilah maka term dikatakan sebagai term sederhana atau term simpel, seperti manusia , gajah, negara, dan lainnya. Dan jika terdiri dari beberapa kata maka term itu dinamakan term komposit atau term kompleks, misal : reaktor atom, sejarah kontemporer, sejarah ekonomi, dan sebagainya. Term komposit ini walaupun masing-masing bagian mempunyai pengertian sendiri-sendiri, tetapi jika digabungkan hanya menjadi satu pengertian.

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk suatu proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.



http://sitompulke17.blogspot.com/2010/05/proposisi.html