Senin, 01 November 2010

cuaca ekstreemm

Kondisi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia belakangan ini terjadi akibat fenomena alam La Nina. Fenomena itu berupa penghangatan suhu muka laut sebesar 0,5 hingga 2 derajat Celsius, yang mengakibatkan penguatan aliran udara dari Pasifik Tengah ke Pasifik Barat atau Indonesia.

"Di Indonesia, terjadi penumpukan uap air sehingga potensi terbentuknya awan hujan menjadi tinggi," kata Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Soeroso Hadiyanto, dalam keterangan pers di kantor BMKG, Jakarta, kemarin. Akibatnya, pada bulan-bulan pertengahan tahun seperti ini, yang seharusnya cuaca cenderung kering, ternyata dalam beberapa minggu masih turun hujan.

Berdasarkan data BMKG, curah hujan sepanjang Juli hingga Agustus di atas 50 mm per hari. Ini berarti hampir semua provinsi mengalami hujan dengan frekuensi yang cenderung meningkat. Juli hingga Agustus adalah bulan pancaroba atau peralihan. “Musim hujan baru akan bermula pada September," ucap Soeroso.

Adapun kondisi pancaroba adalah cuaca berubah-ubah secara mendadak dan berlangsung singkat. Soeroso mencontohkan, dapat terjadi hujan berintensitas tinggi dengan angin kencang dan petir, namun dengan durasi singkat. "Ini harus diperhatikan dan diwaspadai," ucapnya.

Menurut Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi Hary Tirto Djatmiko, La Nina membuat suhu perairan menjadi paling hangat dalam 12 tahun terakhir sehingga memunculkan penyimpangan. Berbeda dengan tahun 2009, ketika musim hujan datang terlambat, yakni pada Desember, kini musim hujan datang pada September menjelang Lebaran. Maka ia mengimbau pemudik Lebaran mewaspadai cuaca ekstrem.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengantisipasi cuaca ekstrem. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Catharina Suryowati menuturkan, pohon-pohon di pinggir jalan mulai dipangkas. “Program pemangkasan pohon dilaksanakan di lima wilayah Jakarta,” katanya. Catharina pun mengimbau pemakai jalan agar menghindari jalan-jalan yang memiliki pohon rindang pada saat hujan lebat agar tak menjadi korban pohon tumbang.

Referensi : http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/08/12/brk,20100812-270625,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar