Sabtu, 26 November 2011

RESENSI NOVEL SELAMANYA CAPPUCINO

Data publikasi :
·         Judul                              : Selamanya Cappucino
·         Penulis                            : Winny Shen
·         Penerbit                         : Restu Agung
·         No./Tgl./Website          : 2007
·         No. Halaman                  : 158 Halaman
·         Tema                                : Persahabatan, perhatian, rasa sayang dan kesabaran akan menumbuhkan rasa cinta dan cinta itu tidak harus memiliki.


Sinopsis:

 Mata Ryo terpaku saat pertama klali melihat Andin gadis cantik dan sexy yang ditemui saat membeli cappucino dengan segala rayuan gombalnya mereka jadian (berpacaran). Tapi kepergian Ryo ke Amerika membuat Ryo menduakan cinta Andini. saat Andini terpuruk, Dave selalu berusaha menyatukan cinta mereka kembali. Dave adalah sahabat Ryo, padahal Dave juga telah mencintai Andin tapi dia sadar kalau Ryo juga mencintai Andin. Andin merasakan cintanya telah bercabang. Jadi andin harus memilih salah satu.
“ gue mesti pilih yang mana….?”
“gue ga boleh punya cinta dalah satu hati…?”
“gue harus menemukan cinta sejati gue…”
Setelah lama berjalan hubungan cinta mereka ternyata Andini sadar kalau cinta dia yang sesungguhnya ada pada Dave. Tapi takdir berkata lain, saat Andini ingin menyatukan cintanya pada Dave saat itu pula Andini harus menerima kenyataan pahit kalau Dave telah pergi untuk selamanya karena kecelakaan. Cinta sejati Andini ternyata adalah Dave, meski maut telah memisahkan mereka tetapi cinta mereka hidup abadi.
“Rasa cinta itu datang dengan sendirinya, dan selalu memang penyesalan datang terlambat.”

Keunggulan:
Banyak hal- hal yang menarik dan pelajaran yang dapat kita ambil dari novel tersebut. Karakter tokohnya juga tidak monoton. Bahasa yang digunakan bahasa anak muda sehingga penyampaian cerita dapat dengan mudah di pahami oleh pembaca. Dari segi fisik keunggulan buku ini yaitu dengan cover yang sangat menarik dan kerta cukup bagus dengan tulisan yang besar-besar.

     Kelemahan

Bahasa yang digunakan atau yang ditulis oleh sang pembuat menggunakan bahasa yang kurang baku dan ceritanya masih belibet atau kurang jelas.



 Pendapat akhir

Menurut saya seharusnya meskipun novel ini menceritakan suatu kisah mengenai cinta atau kisah cinta seorang remaja namun alangkah baiknya bahasa yang digunakan harus baku dan tidak kaku. Peran orang tua dalam cerita novel ini kurang.

Minggu, 06 November 2011

Tugas Bahasa Indonesia ke-2

NAMA: ARUMTIAS NUGRAHENI
NPM: 12109140
KELAS: 3 KA 26


cerpen:
Bantal Guling Shasa





Libur telah tiba..!
Libur telah tiba..!
Horee.. !
Horee.. !
Horee..!
Bagi Shasa, saat liburan itu menyenangkan. Tidak ke sekolah. Tidak mengerjakan PR. Tidak mengerjakan tugas. Bisa main games. Nonton film kartun kesayangan. Main bersama teman. Pokoknya asyiiikk..!
Tambah mengasyikkan lagi bila bisa berlibur mengunjungi tempat-tempat wisata . Apalagi bila tempat yang dikunjungi itu berada di luar kota. Waahh.. ada banyak pengalaman seru yang menanti. Mulai dari perjalanan itu sendiri, mengunjungi obyek wisata sampai menikmati makanan khas daerah setempat.
Naahh.. baru saja papa menyampaikan berita bahwa liburan kali ini papa, mama dan Shasa akan berlibur ke Yogyakarta. Di sana mereka akan mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta. Mereka juga akan berwisata alam ke Kaliadem dan wisata agro Salak Pondoh. Shasa melonjak gembira mendengarnya dan spontan menghadiahi papa sebuah kecupan. Namun sejurus kemudian Shasa terdiam.
“Lohh.. ada apa, Sha?” tanya papa heran.
“Nanti kita menginap di hotel ya, Pa?” tanya Shasa.
“Iya,” jawab papa. “Hotelnya bagus loh, Sha. Ada kolam renangnya. Kamarnya juga besar. Shasa gak suka menginap di hotel?”
Bantal GulingSesaat Shasa tampak ragu-ragu sebelum akhirnya berkata, “Suka siiihh.. Tapi Shasa lebih suka bobo di rumah, Pa. Habis, di hotel gak ada bantal gulingnya... Shasa kan gak bisa bobo kalau gak memeluk bantal guling.”
Papa berpandangan dengan mama kemudian tertawa terbahak-bahak.
“Ihhh… kok malah tertawa sih?” Shasa merajuk. Bibirnya mengerucut. Pipinya yang tembem semakin membulat karenanya.
“Untung kali ini kita ke pergi ke Yogya mengendarai mobil. Jadi bisa bawa bantal guling dari rumah. Coba kalau kita perginya naik pesawat. Wahhh.. apa tidak repot membawa bantal guling?” kata papa menggoda Shasa.
“Eh, iya juga ya..” gumam Shasa sambil merenung.
“Begini saja, kalau sedang jalan-jalan, Shasa bobonya sambil memeluk mama sebagai ganti bantal guling,” kata mama.
“Ihhh… Mama.. ada-ada saja deh,” mendengar kata-kata mama, Shasa kembali cemberut.
“Ya sudah kalau Shasa gak mau, papa saja deh yang memeluk mama.” Papa berkata sambil beranjak dari duduknya.
“Ihhh.. Papa geniiitt..” teriak Shasa sambil tertawa-tawa.
Mulai sekarang Shasa akan berlatih supaya tidak terlalu tergantung pada bantal guling. Benar juga yang dikatakan papa. Akan merepotkan bila bepergian pakai pesawat dan membawa bantal guling J




kata
Perbaikan
alasan
PR
Pekerjaan rumah
Kata PR merupakn singkatan, yang tidak sesuai dengan diksi karena bahasa tersebut merupakan bahasa pergaulan anak anak dan merupakan singkatan yang di buat sendiri.
Bisa
Dapat
Kurang pas dalam pemakaian kata dan tidak baku.
Nonton
menonton
Pada awal kalimat lebih tepat menggunakan kata kerja.
asyiiikk
asyik
Dalam penilisan kata asyik ditulis secara berlebihan
spontan
langsung
Dalam penggunaan kata spontan tidak baku.
gak
tidak
Penggunaaan kata ‘gak’ kurang tepat, karna bukan bahasa baku, biasanya di ucapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam suasana non formil.
bobo
tidur
Bobo adalah bahasa tidak baku, biasanya digunakan oleh anak kecil.
Habis
karna
Penggunaan kata habis seharusnya dig anti karna agar konteks kalimatnya lebih tepat dan lebih baku.

Kamis, 29 September 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA

Selain Off Line, Polisi Juga Bongkar Pembobolan Kartu Modus Refund Fiktif


Selain pembobolan modus off line, aparat Subdit Resmob juga membongkar kejahatan serupa dengan modus yang berbeda. Kali ini, tersangka menggunakan modus refund fiktif hingga merugikan negara sebesar Rp 501.850.000.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Gatot Edy Pramono mengungkapkan, dalam kasus ini pihaknya menangkap 3 tersangka berinisial FG, MN dan RAD.

"Ada empat orang lainnya masih DPO dan yakni IS, EH, DA dan N," kata Gatot saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/9/2011).

Ia mengungkapkan, modus yang dilakukan tersangka dengan menggunakan 17 identitas nomor kartu kredit. Tidak hanya itu, tersangka juga menggunakan dua unit mesin EDC untuk mengkloning data.

"Mesin EDC ini telah disetting secara manual terlebih dulu yang disambungkan dengan telepon rumah untuk pengoperasian refund-nya, kemudian melakukan penarikan tunai di merchant-merchant di sekitar Jakarta dan Bogor," jelas Gatot.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Herry Heryawan mengungkapkan, para tersangka melakukan aksinya di sebuah supermarket di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat pada 3 Juli 2011 lalu.

"Tersangka FG melakukan transaksi fiktif dengan menggunakan identitas merchant supermarket tersebut yang diketahui berada di Puri Indah," kata Herry.

Ia mengungkapkan, tersangka seolah-olah melakukan transaksi senilai Rp 15.786.111. Namun, tersangka kemudian membatalkan transaksi tersebut.

"Hal itu mereka lakukan untuk mengcopy identitas terminal dan merchant pada mesin EDC," ungkap Herry.

Dalam modus ini, tersangka bisa menggunakan kartu kredit asli ataupun kartu kredit yang dipalsukan. Setelah mendapatkan nomor identitas terminal dan merchant, tersangka IS kemudian melakukan refund. Refund dilakukan di rumah tersangka RAD dengan menggunakan saluran telepon rumah.

"Ada 17 identitas nomor kartu kredit yang di-refund oleh tersangka yang sudah dipersiapkan tersangka IS sebanyak 3 kali pada Juli-Agustus 2011," jelas dia.

Alhasil, selama itu, tersangka telah mengumpulkan uang sebesar Rp 634 juta. Dana refund tersebut masuk ke kartu kredit milik tersangka FG.

"FG kemudial melakukan penarikan tunai di toko atau merchant-merchant di Jakarta dan Bogor yang memiliki mesin EDC," kata dia.

FG sendiri telah menggunakan 5 kartu kredit untuk melakukan transaksi tarik tunai. Total dana yang dia tarik dari 5 kartu kredit adalah sebesar Rp 137 juta.

"Sementara hasil refund yang dilakukan RAD dengan menggunakan data 17 identitas kartu kredit sisa refund adalah sebesal Rp 364.350.000," kata dia.

Sisa refund itu kemudian dibagi-bagikan kepada tersangka yang masih DPO yakni EH, DA dan N. Masing-masing tersangka mendapat hasil yang bervariatif.

"Atas dasar refund itu, sejumlah bank mengalami kerugian sekitar Rp 501.850.000. Angka kerugian tersebut bisa bertambah setelah dilakukan pengecekan secara keseluruhan terhadap bank-bank tersebut," jelasnya.

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa alat kejahatan dua unit mesin EDC, 15 lembar data aplikasi dan data pemegang kartu kredit, 7 kartu kredit, 14 lembar sales draft transaksi penarikan tunai.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Sementara itu, Baskoro Widyo Pranoto selaku Risk Manager Koordinator Asosiasi Kartu Kredit Indonesia mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi dan perbaikan sistem atas perkembangan modus kejahatan kartu kredit tersebut.

"Kami dari asosiasi juga bukan tidak ada perbaikan sistem di masing-masing bank, hanya yang kami ketahui dari pelaku, mereka di bawah parameter yang diterapkan pihak bank. Itu kenapa mereka masih melakukan kejahatan. Dengan ini kami juga evaluasi dan perbaiki sistem kami atau pun dari bank," kata Baskoro.
(mei/ken) 






analisis:
1. penggunaan bahasa asing
off line artinya adalah yang pengunjung.
refund artinya adalah mengembalikan uang.
merchant artinya adalah pengunjung.
supermarket arinya adalah toko serba ada.

2.penggunaan bahasa serapan
Pada paragraf diatas terdapat kata mengkloning yang dalam bahasa asing atinya adalah menghasilkan inividu dengan sesuatu yang sama, kemudian terdapat kata mengcopy yaitu dari copy yang artinya adalah menyalin.

Senin, 28 Maret 2011

soal-soal

Soal 1:
Diketahui penawaran barang: Qo= -5400+ 2Po. Jika keseimbangan sebesar Rp. 3200. berapa surplus atau premi produsennya?

Jawab:
pada saat P= 3200 maka Q= -5400+2(3200)
                                          = 1000
pada saat Q= 0 msks 0= -5400+2P
2P= 5400
 P= 2700
surplus produsen (SP) adalah luas segitiga yang di arsir:
SP= {(3200-2700) x 1000}/2= 250000



Soal 2:
diketahui Qd= 10-2P, Qs= 6+2P
keseimbangan adalah
Qd = Qs
10-2P = 6+2P
10 - 6 = 4P
4P = 4
P = 1
masukan P = 1 ke Q = 10 - 2P
Q= 10 -2(1) = 8
maka Q,P = (8,1)

Senin, 21 Maret 2011

kurva penawaran (referensi)

Soal:
Pada harga Rp. 2.500 per buah sebuah perusahaan dapat menjual 3.000 buah genting kaca. Pada saat harganya meningkat menjadi Rp. 5.000 perbuah perusahaan mampu menyediakan genting kaca sebanyak 4000 buah. Buatlah grafik fungsi penawarannya!
Jawab:

a.    P1= 2.500, Q1= 3000 dan
P2= 5.000, Q2= 4000

b.    Titik potong sumbu
P1 (2.500, 3.000) dan P2 (5.000, 4.000)

c.    Gradien                  P2 – P1
m=
        Q2 – Q1

     5000 - 2500
                                         4000 - 3000
                                    =  2,5  



Jumat, 18 Februari 2011

Kekerasan Pada Anaka


Kekerasan Pada Anak Dan Perempuan; Dampak dan Solusinya

Senin, 05/01/2009 07:53 WIB | email | print
Kekerasan pada anak (child abuse) dan perempuan secara klinis diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan satu individu terhadap individu lain yang mengakibatkan gangguan fisik dan atau mental. Namun hemat penulis, masalah kekerasan dalam hal ini tidak saja diartikan sebagai suatu tindakan yang mengakibatkan gangguan fisik dan mental namun juga mengakibatkan gangguan social, karena kekerasan bukan saja dalam bentuk emosional, seksual dan fisik namun juga dalam hal ekonomi, seperti halnya dipaksa jadi pelacur, pembantu, pengamen dan lain sebagainya. Begitupun sang pelaku bukan saja dilakukan oleh oleh orang-orang terdekat dalam keluarga (KDRT/domestic violence) namun juga di lakukan oleh orang luar, dengan kata lain bukan saja kekerasan tapi sudah masuk kejahatan dan modusnyapun semakin berkembang.
Seperti akhir triwulan pertama tahun 2007 lalu, muncul kasus dengan tingkat ekstrimitas yang tinggi, yakni sejumlah kasus pembunuhan anak oleh ibu kandungnya sendiri. Kasus terkini, Maret 2008, seorang ibu membunuh bayi dan balita dengan cara menceburkan mereka ke bak mandi. Modus baru yang perlu diwaspadai, kasus perdagangan anak untuk dijual organ tubuhnya. Menurut laporan dalam suatu pertemuan di Australia, diduga ada anak dari Indonesia yang jadi korban perdagangan anak untuk kepentingan dijual organ tubuhnya. Data kasus yang dilaporkan ke kepolisian, setiap tahun ada sekitar 450 kasus kekerasan pada anak dan perempuan. Sebanyak 45 persen dari jumlah kasus itu, adalah anak korbannya (kompas, 14/04/2008). Dari laporan ini modus perdagangan manusia (human trafficking) saja sudah berubah. Dimana awalanya perdagangan manusia hanya dalam hal prostitusi dan buruh kerja, namun akhir-akhir ini sudah masuk ke dalam perdagangan organ tubuh, dan penulis yakin bahwa modus seperti ini bukan saja terjadi pada anak namum juga pada perempuan.
Faktor Penyebab dan Dampaknya
Faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak dan perempuan, secara keumuman disebabkan oleh suatu teori yang di kenal behubungan dengan stress dalam keluarga (family stress). Stres dalam keluarga tersebut bisa berasal dari anak, orang tua (suami atau Istri), atau situasi tertentu. Stres berasal dari anak misalnya anak dengan kondisi fisik, mental, dan perilaku yang terlihat berbeda dengan anak pada umumnya. Bayi dan usia balita, serta anak dengan penyakit kronis atau menahun juga merupakan salah satu penyebab stres. Stres yang berasal dari suami atau istri misalnya dengan gangguan jiwa (psikosis atau neurosa), orang tua sebagai korban kekerasan di masa lalu, orang tua terlampau perfek dengan harapan pada anak terlampau tinggi, orang tua yang terbiasa dengan sikap disiplin. Stres berasal dari situasi tertentu misalnya terkena suami/istri terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) atau pengangguran, pindah lingkungan, dan keluarga sering bertengkar.
Namun tentunya teori tersebut hanya melingkupi kekerasan dalam rumah tangga. Penyebab utama lainnya adalah, kemiskinan, masalah hubungan social baik keluarga atau komunitas, penyimpangan prilaku social (masalah psikososial). Lemahnya kontrol social primer masyarakat dan hukum dan pengaruh nilai sosial kebudayaan di lingkungan social tertentu. Namun bagi penulis penyebab utama terjadinya masalah ini adalah hilangnya nilai Agama (terutama Islam), karena tentunya hanya dengan agama yang bisa mengatur masalah social berbasis kesadaran individu.
Diantara dampak kekerasan pada anak dan perempuan adalah stigma buruk yang melekat pada korban diantaranya, Pertama, Stigma Internal yaitu, Kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menghukum diri, menganggap dirinya aib, hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga seperti halnya perempauan tidak mau lagi berkeluaraga setelah dirinya trauma menerima kekerasan dari suaminya. Kedua, Stigma Eksternal yaitu, kecenderungan masyarakat menyalahkan korban, media informasi tanpa empati memberitakan kasus yang dialami korban secara terbuka dan tidak menghiraukan hak privasi korban. Selain stigma buruk yang melekat pada korban, kejahatan pada anak dan perempuan juga dapat menghancurkan tatanan nilai etika dan social seperti halnya dampak buruk dari human trafficking.
Solusi Mendesak
Untuk mencegah dan menghentikan kekerasan pada anak dan perempuan dibutuhkan beberapa pendekatan diantaranya, pendekatan individu, yaitu dengan cara menambah pemahaman agama, karena tentunya seorang yang mempunyai pemahaman agama yang kuat (terutama Islam) akan lebih tegar menghadapi situasi-situasi yang menjadi factor terjadinya kekerasan. Terlebih Islam telah mengajarkan aturan hidup dalam berumah tangga, baik sikap kepada Istri atau kepada anak dan juga mengajarkan interaksi sosial yang baik. Islam sangat mengutuk segala macam bentuk kekerasan, Islam memperbolehkan bercerai jika ada kekerasan dalam rumah tangga sebagai mana hadis dari Aisyah RA berkata,bahwasanya Habibah binti Sahl, istri Tsabit bin Qais dipukul suaminya sampai memar. Keesokan paginya Habibah melaporkan tindakan kekerasan suaminya kepada Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah memanggil Tsabit. Sabdanya, ''Ambillah sebagian hartanya (maharnya) dan ceraikanlah ia!'' Tsabit bertanya, ''Apakah hal itu sebagai penyelesaiannya ya Rasulullah?'' Jawab Rasulullah, ''Ya betul.'' Tsabit berkata lagi, ''Sesungguhnya saya sudah memberinya dua kali lipat, dan keduanya berada di tangannya.'' Kata Rasulullah lagi, ''Ambillah kedua bagian tersebut, dan ceraikan ia!'' Lalu Tsabit pun melaksanakan perintah tersebut. (HR. Imam Abu Dawud).
Pendekatan sosial melingkupi pendekatan partisipasi masyarakat dalam melaporkan dan waspada setiap tindakan kejahatan, terutama human trafficking. Pendekatan medis, untuk memberikan pelayanan dan perawatan baik secara pisik atau kejiwaan, juga memberikan penyuluhan terhadap orang tua tentang bagaimana mengasuh anak dengan baik dan benar. Dan terakhir adalah pendekatan hukum, tentunya yang bertanggung jawab masalah ini adalah pemerintah untuk selalu mencari dan menanggapi secara sigap terhadap setiap laporan atau penemuan kasus kekerasan dan kejahatan dan menghukumnya dengan ketentuan hukum yang berlaku.

IPO KRAKATAU STEEL

Menanti Debut IPO Krakatau Steel


Jakarta (ANTARA News) - Media massa nasional akhir-akhir ini gencar memberitakan rencana penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel (KS), yang dijadwalkan tercatat (listing)di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010.

IPO saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) biasanya ditunggu investor karena terbukti saham perusahaan milik negara selalu menjadi saham unggulan.

Sesuai dengan rencana, KS akan melepas kepemilikan sahamnya kepada publik sebesar 30 persen. Pada tahap awal akan dilepas sebesar 19,61 persen saham baru atau setara dengan 3,155 miliar lembar. 

Menteri BUMN Mustafa Abubakar pada Senin (25/10) menetapkan harga IPO saham KS sebesar Rp850 per lembar. Dengan begitu dana yang akan diperoleh perusahaan baja "pelat merah" tersebut akan mencapai sekitar Rp2,68 triliun.

Namun, sejak diumumkan bahwa harga IPO KS sebesar Rp850 per lembar, maka sejak itu pula pro dan kontra atas penetapan harga itu muncul.

Sebagian kalangan menilai harga Rp850 per lembar terlalu murah, bila dibandingkan dengan harga penawaran kepada calon investor pada rentang Rp800 hingga Rp1.150 per lembar.

Alasan terlalu murah karena bercermin pada prospek usaha KS yang dinilai bagus, KS merupakan perusahaan milik negara (BUMN), dan kondisi pasar saham Indonesia yang sangat kondusif.

Bahkan hasil dariroadshow penawaran IPO KS ke luar negeri, yaitu Singapura, Hong Kong, London dan New York, serta penawaran di dalam negeri terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga sembilan kali. Ini menunjukkan bahwa minat investor untuk memiliki saham KS sangat tinggi.

KS memang memiliki kinerja keuangan yang kembali membaik. Hingga September 2010 perusahaan itu membukukan laba bersih sebesar Rp1,057 triliun, meningkat tajam dibanding perolehan laba selama 2009 yang hanya mencapai Rp494,4 miliar.

Selain itu, KS juga memiliki prospek yang sangat menjanjikan karena merupakan memiliki pangsa pasar yang besar sebagai produsen 96 persen baja nasional, dan merupakan salah satu produsen baja terbesar di Asia Tenggara.

Sejatinya KS sudah mendapat izin dari DPR untuk melakukan IPO sejak dua tahun lalu. Akan tetapi, mengalami penundanaan karena situasi pasar belum memungkinkan terkait dengan dampak krisis ekonomi sejak tahun 2008.

Ibarat gadis cantik, KS memang memikat. Sebut saja Archellor Mittal, salah satu perusahaan baja terbesar di dunia asal India, sempat kepincut akan masuk ke KS melalui pola strategic sale. 

Tidak itu saja, tiga perusahaan baja lainnya, BlueScope Steel International (Australia) dan Tata Steel Ltd (India), Essar International Ltd turut mewarnai persaingan produsen baja tersebut untuk mendapatkan saham KS.

Ketika itu, Mittal berencana memborong saham KS seharga 10 miliar dolar AS, dengan tiga skenario menjadi investor utama KS, menawarkan usaha patungan untuk pengembangan KS, dan mendirikan perusahaan bersama untuk penambangan batu bara, bijih besi, nikel dan mangan.

Adapun BlueScope Steel menjanjikan peningkatan teknologi, peningkatan kemampuan tenaga kerja dan perluasan pasar untuk KS. 

KS memang membutuhkan dana investasi sekitar 600 juta dolar AS untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga lima juta ton pada 2011.

Namun, rencana menjual KS kepada investor asing ketika itu kemudian mengundang polemik dan reaksi dari sejumlah kalangan karena dianggap berpotensi merugikan negara, dan diduga kental permainan politik terutama dikaitkan dengan menjelang pelaksanaan Pemilu 2009.

Pada akhir 2009, penjualan baja KS tercatat sebesar 1,996 juta ton, turun dibandingkan pada 2008 yang mencapai 2,062 juta ton. Namun mulai membaiknya perekonomian dunia, permintaan bahan baku baja di sektor energi serta pertumbuhan infrastruktur terus meningkat.

Kondisi ini membawa kembali kondisi perseroan dalam keadaan stabil, khususnya pada 2010. Pada semester I-2010, penjualan baja KS mencapai 1,153 juta ton, naik 30,28 persen dibandingkan periode yang sama pada 2009, sebesar 885.000 ton.

KS yang memiliki pengalaman memproduksi baja selama 40 tahun sejak berdiri pada 1970, kini memproduksi beragam produk baja. Produk utama KS adalah baja lembaran terdiri dari Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC). Produk lainnya adalah Wire Rod.

Produksi HRC KS tercatat sebanyak 2,3 juta ton dari 8,3 juta ton produksi HRC nasional di 2009. Untuk produk CRC, KS memproduksi 850.000 ton dari total permintaan nasional sebanyak 1,4 juta ton. Sedangkan untuk produk Wire Rod, KS menyumbangkan 700.000 ton dari permintaan dalam negeri sebanyak 800.000 ton.

Pada 2011, KS menargetkan dapat menguasai pangsa pasar (market share) baja nasional sebesar 65 persen. Untuk itu, KS berencana menambah kapasitas pabriknya sebesar 500.000 ton menjadi 2,5 juta ton. Saat ini kapasitas perseroan sebesar 2 juta ton.

Polemik

Setelah privatisasi KS melalui pola strategic sale mentah, pemerintah kembali pada opsi IPO dengan melepas saham kepada publik hingga 20 persen. 

Dalam penawaran ini, perseroan menunjuk tiga perusahaan sekuritas BUMN sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter), yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

Jika semua proses IPO berjalan mulus, maka bertepatan pada hari Pahlawan 10 November 2010 perusahaan yang memiliki pabrik di Cilegon, Propinsi Banten ini resmi perusahaan publik (terbuka).

Namun, tiga pekan sebelum tercatat di BEI, desakan untuk membatalkan IPO KS bergulir. Sejumlah kalangan juga meminta dilakukan audit terhadap proses IPO KS.

Suara paling keras dilontarkan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, yang menengarai ada kejanggalan atas rencana penjualan saham KS itu, dan dinilai juga terlalu murah.

"Rencana penjualan saham KS patut dicurigai ada unsur korupsi, kolusi dan nepotisme dan penuh konspirasi," tegas Amien.

Senada dengan itu, Direktur Indonesian Resources Studies (Iress), Marwan Batubara, mengatakan bahwa kasus IPO KS ini bisa menjadi preseden buruk seperti halnya ketika penjualan PT Indosat ke Temasek, Singapura.

"Polanya memang beda, tetapi pada prinsipnya menimbulkan kerugian negara. KS ini bisa menjadi `Indosat jilid II`," kata Marwan.

Harga saham KS yang dianggap tidak logis juga disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo. 

"IPO Krakatau Steel ditunda dulu atau dibatalkan, dan dilakukan dahulu penghitungan ulang atas harga jual KS," ujar Bambang yang juga Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar.

Ketua Umum BUMN Watch, Naldy Nazar Haroen, menduga keras bahwa dalam penetapan harga IPO KS yang terlalu rendah tesebut melibatkan oknum dari partai politik yang dikaitkan dengan pengumpulan dana menjelang Pemilu 2014.

"Indikasi ini terlihat mulai dari kebijakan penentuan harga yang terlalu murah dan kemungkinan terkonsentrasinya pemilikan saham di satu kekuatan," kata Naldy.

Berbagai tanggapan miring tersebut dibantah langsung oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar.

Menurut dia, penetapan sebesar Rp850 per lembar merupakan harga yang paling optimal.

"Penetapan harga saham Krakatau Steel sudah maksimal, dan mengakomodir investor tier one (investor jangka panjang)," katanya.

Direktur Utama Mandiri Securitas, Harry M. Supoyo, menambahkan bahwa penetapan Rp850 per lembar itu sudah mencerminkan rasio harga terhadap laba bersih (price to earning ratio/PER) sebesar 9,9 kali berdasarkan proyeksi laba 2010.

"Kalau bicara PER, yang dirancang untuk Krakatau Steel 9,9 kali itu masih lebih tinggi dari rata-rata PER saham industri baja regional Asia seperti Posco di Korea dan Tata Steel India," katanya.

Tentunya, harga IPO saham KS terlalu rendah atau sudah optimal, 

sangat tergantung dari sisi atau kacamata yang menilainya. Dari sisi penjamin emisi harga optimal tersebut tercermin dari PER saham industri baja, yang saat ini berkisar 8,7 kali sampai 8,8 kali berdasarkan proyeksi laba tahun 2010.

Dirut Danareksa Sekuritas, Marciano Herman, mengatakan bahwa penetapan harga setelah mempertimbangkan sisi permintaan dan penawaran dari investor domestik dan asing. Adapun komposisi pembeli saham KS adalah 35 persen investor asing dan 65 persen investor lokal.

Saat proses book building permintaan di harga Rp800 miliar sebanyak 32 miliar lembar, pada harga Rp1.150 sebanyak 18 miliar lembar. Namun, di kisaran Rp850-Rp900 per lembar, permintaan turun hingga setengah atau hanya mencapai sekitar 16 miliar lembar.

Berdasarkan faktor-faktor itu, maka penjamin emisi mengusulkan Rp850 per lembar, kemudian diterima emiten kemudian ditetapkan Menteri BUMN.

Meski Kementerian BUMN dan penjamin emisi menyampaikan hasil analisisnya, namun desakan untuk menunda IPO KS tetap saja tidak surut. Bahkan, sebanyak 13 pengamat ekonomi dan pasar modal mengajukan gugatan warga negara (citizen law suit) kepada Kementerian BUMN.

"Atas dasar kepentingan umum untuk memperoleh sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, menyatakan mengajukan gugatan actio popularis (citizen law suit), menuntut pembatalan IPO KS," kata Marwan Batubara.

Adapun penggagas gugatan ini adalah pengamat pasar modal, Adler Manurung dan diikuti oleh para ekonom dan tokoh lainnya yang bergabung yakni Sri Edi Swasono, Kwik Kian Gie, Adhie Massardi, Sumarno M, Rushadi, A Razak L, Hendri Saparini, Ichsanudin Noorsy, William RL Tobing, Erwin Ramedhan dan Fahmi Radi.

Dugaan adanya indikasi penyimpangan dalam IPO KS tersebut juga memicu usulan agar Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) turun tangan untuk membuka data investor kepada publik.

BUMN Terbuka

Terlepas dari gonjang-ganjing KS tersebut, sejatinya opsi penjualan saham kepada publik dari perusahaan milik negara merupakan salah satu pola privatisasi yang terbaik.

Terbukti dari 16 BUMN yang tercatat saham di bursa saham, seluruhnya memiliki kinerja keuangan yang bagus.

Menjadikan BUMN sebagai perusahaan publik dapat mendorong terciptanya azas transpransi dan tata kelola perusahaan yang baik dan benar (GCG) di setiap perseroan.

Perusahaan lebih terbuka, sehingga pengawasan dan kontrol dari masyarakat atau publik menjadi lebih mudah.

Saat ini, tercatat 16 BUMN tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan nilai kapitalisasi Rp821,57 triliun atau mengkontribusi sebesar 26,65 persen dari total kapitalisasi pasar saham dalam negeri yang mencapai Rp3.083,39 triliun.

Menurut catatan, 16 BUMN yang melantai di bursa saham yaitu, PT Telkom Indonesia, PT Batubara Bukit Asam, PT Aneka Tambang, PT Bank Tabungan Negara, dan PT Bank Mandiri.

Selanjutnya, PT PP, PT PGN, PT Jasa Marga, PT Timah, PT Indo Farma, PT Kimia Farma, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan PT Semen Gresik.

Kinerja keuangan ke 16 perusahaan itu tidak kalah dibanding dengan emiten lainnya yang merupakan perusahaan swasta.

Adapun tolak ukur yang digunakan adalah tingkat profitabilitas, tingkat pengembalian melalui pembagian dividen, kesehatan neraca, dan pergerakan saham secara relatif.

Dalam lima tahun terakhir laba bersih emiten BUMN tumbuh sebanyak 23,7 persen, sementara non-BUMN hanya sebesar 19,6 persen.

Emiten BUMN secara konsisten juga mendistribusikan dividen rata-rata sebesar 45 persen dari laba bersihnya dalam 5 tahun terakhir.

Dengan mengikuti jejak 16 perusahaan yang terlebih dahulu masuk di pasar modal, bukan tidak mungkin Krakatau Steel juga bakal menjadi salah satu emiten BUMN yang menjadi primadona, atau menjadi saham unggulan.
(T.R017/A023/P003)
Editor: Priyambodo